Kelenjar tiroid memiliki dua lobus yang dihubungkan oleh ismus yang tipis dibawah kartilago krikoidea di leher yang menutupi cincin trakea 2 dan 3 (gambar 1).1,2 Kapsul fibrosa menggantungkan kelenjar ini pada fasia pratrakea sehingga pada setiap gerakan menelan selalu diikuti dengan gerekan terangkatnya kelenjar kearah kranial, yang merupakan ciri khas kelenjar tiroid. Lobus tiroid berukuran 2,5-4 cm, lebar 1,5-2 cm dan tebal 1-1,5 cm.1
Kelenjar tiroid mulai terbentuk pada janin berukuran 3,4-4 cm, yaitu pada akhir bulan pertama kehamilan.2
Gambar 1. Kelenjar tiroid terdiri atas lobus kanan dan lobus kiri yang dihubungkan oleh ismus3
Secara histologi, tiroid terdiri dari nodula-nodula yang tersusun dari folikel-folikel kecil yang dipisahkan oleh suatu jaringan ikat. Folikel-folikel tiroid dibatasi sel kuboid yang berisi koloid. Sel-sel folikel merupakan tempat sintesis hormon tiroid dan mengaktifkan pelepasannya ke dalam sirkulasi. Zat koloid tiroglobulin, merupakan tempat hormon tiroid disintesis dan pada akhirnya disimpan. Dua hormon utama yang diproduksi oleh folikel-folikel adalah tiroksin (T4) dan triyodotironin (T3). Selain menghasilkan dua hormon tersebut, kelenjar tiroid juga menghasilkan hormon kalsitonin yang berasal dari sel parafolikuler (sel C).1,2,3
T4 dan T3 berperan dalam regulasi metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Hormon ini dibutuhkan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan yang normal serta juga digunakan untuk maturasi sistem saraf. Hormon ini menyebabkan terjadinya peningkatan metabolisme karbohidrat, lemak serta protein.
Kalsitonin merupakan suatu hormon yang dapat menurunkan kadar kalsium dan fosfat serum dengan menghambat pelepasan kalsium dan fosfat dari tulang dan dengan meningkatkan eksresi melalui ginjal.1,3
Sekresi hormon tiroid diatur oleh TSH yang diproduksi oleh kelenjar hipofisi anterior. 3
Biosintesis dan Metabolisme Hormon-hormon Tiroid
Proses biosintesis hormon tiroid berlangsung dalam beberapa tahap (gambar 2, gambar 3) :1,2
a) Tahap trapping (pengangkapan yodida)
b) Tahap oksidasi yodida menjadi yodium
c) Tahap coupling
d) Tahap penimbunan atau storage
e) Tahap deiyodinasi
f) Tahap proteolisis dan
g) Tahap pengeluaran/pelepasan hormon.
Gambar 2 kontrol dan sekresi hormon tiroid4
Penangkapan yodida oleh sel-sel folikel tiroid merupakan suatu proses aktif yang membutuhkan energi yang didapat melalui metabolisme oksidatif dalam kelenjar. Yodida berasal dari bahan makanan dan air, atau yang dilepaskan pada deyodinasi hormon tiroid atau bahan-bahan yang mengalami yodinasi. Tiroid mengambil dan mengonsentrasikan yodida 20 hingga 30 kali kadarnya di dalam plasma. Yodida diubah menjadi yodium, dikatalis oleh enzim yodida peroksidase. Yodium kemudian digabungkan dengan molekul tirosin, yaitu proses yang dijelaskan sebagai organifikasi yodium. Proses ini terjadi pada interfase sel-koloid. Senyawa yang terbentuk, monoioditirosin dan diiodotirosin, kemudian digabungkan sebagai berikut : dua molekul diiodotirosin membentuk tiroksin (T4), satu molekul diiodotirosin dan satu molekul monoiodotirosin menghasilkan triyodotirosin (T3). Penggabungan senyawa ini dan penyimpanan hormon yang dihasilkan berlangsung dalam tiroglobulin. Pelepasan hormon dari tempat penyimpanan terjadi dengan masuknya tetes-tetes koloid ke dalam sel-sel folikel dengan proses yang disebut pinositosis. Di dalam sel-sel ini tiroglobulin dihidrolisis dan hormon dilepaskan ke dalam sirkulasi. Berbagai langkah yang dijelaskan tersebut dirangsang oleh tirotropin (throid stimulating hormone (TSH)). Rangkuman dari berbagai langkah sintesis dan sekresi hormon tiroid dapat dilihat dalam gambar 4.1
Gambar 4. Sintesis dan Sekresi Hormon tiroid5
Fungsi tiroid dikontrol oleh hormon glikoprotein hipofisis hormon TSH, yang diatur pula oleh thyroid releasing hormon (TRH), suatu neurohormon hipotalamus. Tiroksin menunjukkan pengaturan timbal balik negatif dari sekresi TSH dengan bekerja langsung pada tirotropin hipofisis.1
Peningkatan kadar hormon tiroid akan menimbulkan umpan balik negatif (negative feedback) menghambat hipofisis anterior untuk melepaskan TSH yang lebih banyak dan pelepasan TRH dari hipotalamus (gambar 5).5
Gambar 5. Negative feedback6
Efek Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Hormon tiroid mempunyai efek yang kritis terhadap pertumbuhan, sebagian efek langsung terhadap sel-sel dan sebagian sebagai efek tidak langsung dengan memengaruhi produksi serta memperkuat efek hormon petumbuhan. Hormon ini penting untuk respons normal terhadap parathormon dan kalsitonin dan perkembangan otot rangka, terutama untuk pertumbuhan normal dan pematangan SSP. 3
Efek metabolik
1. Termoregulasi
2. Metabolism protein, dalam dosis fisiologis kerja hormone ini bersifat anabolic tetapi dalam dosis besar bersifat katabolic.
3. Metabolism karbohidrat bersifat diabetogenik karena resorbsi intestinal meningkat, cadangan glikogen menipis dan degradasi insulin meningkat
4. Metabolism lipid. Pada hipotiroid, kolesterol total, kolesterol ester dan fosfolipid meningkat
5. Vitamin A, konversi provitamin A menjadi vitamin A di hati memerlukan hormone tiroid. Pada hipotiroid dapat dijumpai karotenemia, kulit kekuningan .
Referensi
1. Schteingart E. David. Gangguan Kelenjar Tiroid.dalam Price A. Sylvia, lorraine M. Wilson. 2006. Patofisiologi: Konsepe Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta:EGC; hal: 1225-1236
2. Djokomoeljanto R. Kelenjar Tiroid, Hipotiroidisme, dan Hipertiroidisme; dalam Sudoyo W. Aru. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III ed. IV. Jakarta:FKUI; hal:1933-1943.
3. Rizzo C. Donald, Ph.D.2000. Delmar’s Fundamentals Of Anatomy And Physiology.USA:Delmar;hal : 263-265
4. Bowen R. 1999. Control of Thyroid Hormone Synthesis and Secretion. Available on www.vivocolestate.edu/hbooks/pathphys/endocrine/thyroid/control.html diakses 27 pebruari 2011.
5. Silbernagl Stefan, Florian Lang. 2000. Color Atlas of Pathophysiology. New York: thieme; hal 286-287.
6. Bowen R. 1999. Control of Thyroid Hormone Synthesis and Secretion. online www.vivocolestate.edu/hbooks/pathphys/endocrine/hypopit/TSH.html diakses 27 pebruari 2011.
bisa dijelasin pertahap gak sintesisnya..
ReplyDelete