Tuesday, October 11, 2011

PEMERIKSAAN REKTUM

By Wely Wahyura

Pemeriksaan rektum merupakan suatu bagian yang penting dalam pemeriksaan abdomen dan pemeriksaan genitourinaria. Pemeriksaan ini penting dalam pemeriksaan untuk penyakit gastrointestinal namun juga untuk mendeteksi penyakit lain pada organ pelvis lainnya.

INDIKASI

· Penilaian terhadap prostat
· Ketika terjadi rectal bleeding
· Konstipasi
· Perubahan lingkungan usus
· Gangguan pada kontinensi urin atau fekal
· Menilai uterus dan cervik

PERSIAPAN

· Sarung tangan
· Cairan lubrikans
· Kapas/kasa
· Meja periksa
· Lampu/ senter
· Selimut/limen penutup/celana khusus

POSISI

· Posisi Sims
Posisi Sims adalah posisi berbaring miring pada sisi kiri dengan fleksi sendi panggul dan lutut. Pada posisi ini dapat dilakuakn inspeksi kulit perianal, palpasi anus dan rektum bagian bawah, anoscopy, prostosigmioidoscopy. 
 · Posisi lithotomy
Pada posisi lithotomy, pasien berbaring terlentang dengan kedua paha fleksi dan abduksi. Pada posisi ini dilakukan palpasi rektum bagian atas, cavitas rectouterina (pouch of douglas), pelvis, prostat, prolapsus recti, dan hemoroid interna
· Posisi knee chest
Posisi ini untuk sigmoidoskopi.
· Posisi berdiri
Untuk pemeriksaan atau pengurutan glandula prostat
· posisi jongkok
posisi jongkok digunakan untuk prolapsus recti yang kurang jelas, pemeriksaan massa yagn terletak dalam rectum dan colon sogmoideum, serta pelvis.

PROSEDUR PEMERIKSAAN

Pemeriksaan
Perkenalan Perkenalkan diri Anda. Tanyakan nama, usia, dan pekerjaan pasien
Menjelaskan karena gejala yang Anda miliki, saya ingin memeriksa anus anda dengan menggunakan jari saya untuk melihat apakah terdapat masalah di sana. Pemeriksaan ini mungkin sedikit tidak nyaman, tetapi tidak nyeri
Inform consent Dapatkan persetujuan tindakan sebelum memulai prosedur
Chaperone mintalah ditemani, jika perlu
Kehormatan Jaga tirai tetap tertutup selama pemeriksaan untuk menjaga privasi
Memperlihatkan Mintalah pasien untuk membuka semua pakaian bawah termasuk celana dalam
Posisi Persilakan pasien berbaring ke sisi kiri dengan bokong pada tepiranjang dan lutut dikuk ke dada
Sarung tangan Cucilah tangan Anda dan kenakan sarung tangna
Inspeksi
· Inspeksi
Anus
Naikkan bagian teratas bokong dan lakukan inspeksi anus juga kulit disekelilingnya. Amati adanya jaringan parut, ekskoriasi, tonjolan kulit, ulkus, fisura, polip atau hemoroidal eksterna
Palpasi
· Lubrikasi
Pakailah sarung tangan. Oleskan lubrikans pada jari telunjuk tangan kanan Anda.
Peringatkan Peringatkan pasien bahwa jari Anda akan memasuki anus. Mintalah pasien untuk rileks dan bernapas perlahan serta dalam dan kemudian mengjan seakan ingin buang air besar. Hal ini akan merelaksasikan sfingter ani eksternus dan akan mengurangi ketidaknyamanan. Fisura dapat menyebabkan periksaan rektum menjadi sangat nyeri sehingga harus dihentikan dan ditunda hingga dilakukan anastesi.
Memasukkan Saat pasien mengejan, perlahan masukkan hari Anda ke dalam anus hingga kedalam rektum, keetika jari Anda memasuki kanalis ani, perhatikan adanya nyeri, nyeri tekan , atau massa
Sfingter Nilai tonus sfingter ani dengan memintaa pasien menegangkan dan menjepit jari telunjuk Anda
Rektum Lakukpalpasi seluruh rektum dengan cara merotasikan tangan Anda searah jarum jam dan berlawanan jarum jam untuk merasakan adanya massa. Jika terdeteksi massa, minta lah pasien untuk mengejan sehingga massa tersebut mendekati jari Anda.
Lakukan palpasi rektum untuk mengetahui apakah rektum terisi ednuh dengan tinja atau apakah rektum kolaps atau kosong, tetapi mengembang. Rasakan konsistensi tinja apakah bersifat keras atau lunak.
Prostat Pada laki-laki lakukan palpasi kelenjar prostat untuk mengetahui adanya nyeri tekan, ukurannya, bentuk, permukaan, konsistensi, dan adanya sulkus sentralis.
------------------------------------------------------------------
Observasi pada Palpasi Kelenjar Prostat
Ukuran normal atau membesar
Bentuk regular (bilobus) atau iregular
Permukaan licin atau tidak rata
Konsistensi padat/kenyal/keras
Sulkus sentralis ada/tidak ada
Mukosa rektum mudah bergerak atau terfiksasi
Penyebab dislokasi panggul, kelemahan otot abduktor, pemendekan leher femur, nyeri panggul
Serviks Pada perempuan, identifikasi serviks uteri dan perhatikan ukruan dan bentuknya. Rasakan adanay massa ovarium.
Menarik Keluarkan jari telunjuk Anda dan periksa tinja yang ditemukan pada sarung tangan. Perhatikan warnanya serta adanya darah atau lendir
Penutup
Membersihkan Hapus sisa lubrikans pada anus dan buang feses pada celah anus menggunakan kassa atau kapas
Membuang Lepaskan dan buang sarung tangan bersama dengan sampah lainnya secara aman
Permintaan Mintalah untuk melakukan protoskopi atau sigmoidoskopi tergantung temuan anda
Ucapkan terima kasih kepada pasien. Jawab semua kekhawatiran pasien. Kembalikan pakaian pasien. Simpulkan temuan Anda kepada penguji.
clip_image001
Cclip_image003Dclip_image005
DIAGNOSIS BANDING
Prostat normal
Pada normal berdiamenter antara 2-3 cm dengan kedua lobus tersusun simetris dan dibelah oleh suatu sulkus sentralis yang dangkal. Prostat memiliki tekstur yang licin dan konsistensi yang kenyal seperti karet. Mukos rektum mudah bergerak dan tidak terfiksasi pada jaringan dibawahnya.
Hipertropi Prostat Benigna
Hipertropi Prostat benigna adalah suatu keadaan yang disebabkan hiperplasia jinak dari sel prostat. Keadaan ini menyebabkan pembesaran menyeluruh dari prostat dengagn sedikit distorsi pada bentuknya. Hal ini tampak sebagai prostat yang membesar, licin, dan berbentuk tidak simetris disertai konsistensi yagn kenyal seperti karet. Celah garis tengah sering terlihat dan merupakan ciri khas terakhir yang menghilang. Mukosa rektum tetap dapat bergrak dan tidak terfiksasi ke jaringan di bawahnya.
Karsinoma Prostat
Karsinoma prostat menyebabkan kelenjar prostat yang keras, irregular, dan tidak simetris sehingga dapat dipalpasi saat pemeriksaan. Gambaran ini dapat bersifat unilateral dan mengenai satu lobus. Sulkus sentralis seing lenyap menyebabkan hilangnya celah garis tengah. Mukosa rektum mungkin terkena dan melekat ke kelenjar di bawahnya.
 
Referensi
1. Akunje Nazmul, Muhammad Akunje. Panduan Menghadapi OSCE Bagi Mahasiswa Tingkat Akhir. 2011. Jakarta:EGC. Hal:183-185
2. Manual student blok 13. Gasroenterohepatologi. Program Studi pendidikan Dokter Universitas Jambi 2011
3. Bate’s guide to physical examination.

1 comment:

  1. Bagi saya apa artinya sebuah blog tanpa komentar, ayo berkunjung ke blog saya - pengobatan klep jantung bocor

    ReplyDelete