Thursday, November 11, 2010

LEPTOSPIROSIS


LEPTOSPIROSIS
(dikenal jg dengan mud fever,slime fever,swamp fever,autumnal fever,infectious jaundice,field fever,cane cutter fever,dll)

 
Leptospirosis adalah zoonosis, yaitu Leptospira, yg dpt berjangkit pada semua umur baik laki2 maupun perempuan.

 
ETIOLOGI
Disebabkan oleh Leptosira interrogans dgn berbagai subgrup yg msing2 terbagi atas serotipe biasa terdapat pada ginjal atau air kemih binatang piaraan seperti anjing, lembu,babi kerbau dll maupun binatang liar seperti tikus, musang, tupai,dll. Manusia bisa terinfeksi jika terjadi kontak pada kulit atau selaput lendir yg luka dengan air, tanah, Lumpur dsb yg telah tercemar oleh air kemih binatang yg terinfeksi leptospira.

 

MANIFESTASI KLINIS
  • Masa tunas berkisar antara 2-26 hari (kebanyakan 7-13 hari dgn rata2 berkisar 10 hari)
  • Ditemukan perjalanan klinis bifasik, yaitu:
    • Fase leptospiremia (berlangsung selama 4-9 hari) dimana leptospira ditemukan dalam darah,timbul gejala demam yg mendadak,disertai gejala sakit kepala terutama dibagian frontal,oksipital,atau bitemporal. Pada otot akan timbul keluhan mialgia dan nyeri tekan,dapat ditemui gejala menggigil, muntah, diare, batuk, sakit dada, hemoptisis, penurunan kesadaran.
    • Fase imun,berkaitan dengan munculnya antibody IgM sementara konsentrasi C3 tetap normal. Setelah gejala asimtomati selama 1-3 hari,gejala klinis pada fase leptospiremia yg sudah menghilang akan muncul kembali dan kadang disertai meningismus
    • Fase penyembuhan,biasanya terjadi pd minggu ke 2 sampai minggu ke 4 dan dapat ditemukan demam dan nyeri otot yg kemudian berangsur-angsur hilang..
  • Terdapat beberapa Gambaran klinis yg khas,seperti sindrom weil (pada hari 3-6), meningitis aseptik, pretibial fever dan miokarditis.
  • Penurunan demam bisa terjadi pada hari ke 7 tapi pada kekambuhan terdapat demam sampai beberapa minggu
  • Hati membesar dan nyeri tekan. Manifestasi gangguan ginjal ditandai dengan adanya proteinurea dan azotemia dan bila berat dapat terjadi nekrosis tubular akut dan oliguria.

DIAGNOSIS
Ditegakkan berdasarkan anamnesis berupa riwayat pekerjaan pasien,apakah termasuk kelompok beresiko tinggi seperti berpergian di hutan belantara,rawa,sungai atau petani.
Gejala klinis berupa demam yang muncu tiba2,nyeri kepala terutama dibagian frontal,mata merah,keluhan gastrointestinal,nyeri tekan otot,ruam pada kulit,hepatomegali,dll.
Pada lab darah rutin didapatkan leukositosis,normal atau sedikit turun,neutrofilia dan LED meninggi. Pada urin ditemukan proteinuria,leukosituria,dan sedimen sel torak

 
PENATALAKSANAAN
  • Obat antibiotik yg biasa diberikan adalah enisilin, streptomisin, tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin dan siprofloksasin (obat2 ini hanya efektif pada pemberian hari1-3 namun kurang bermanfaat bila diberikan setelah fase imun)
  • Obat pilihan pertama adalah penisilin G 1,5 juta unit setiap 6 jam selama 5-7 hari,dalam 4-6 jam setelah pemberian akan terlihat reaksi jarisch-hexheimmer yg menunjukkan adanya aktivitas antileptospira.
  • Tindakan suportif diberikan sesuai keparahan penyakit dan komplikasi yg timbul.

No comments:

Post a Comment