Thursday, December 9, 2010

KLASIFIKASI KEJANG

Klasifikasi kejang
1.      PARSIAL
a.       Parsial sederhana
·         Dapat bersifat motorik (gerakan abnormal unilateral), sensorik (merasakan, membaui,mengdengar sesuatu yang abnormal), autonomic (takikardi, bradikardi, takipneu, kemerahan, rasa tidak enak di epigastrium), psikik (disfalgia, gangguan daya ingat)
·         Biasanya berlangsung kurang dari 1 menit
b.      Parsial kompleks
Dimulai dengan kejang parsial sedehana; berkembang menjadi perubahan kesadaran yang disertai:
·         Gejala motoric, gejala sensorik, otomatisme (mengecap-ngecapkan bibir, mengunyah, menarik-narik baju)
·         Beberapa  kejang parsial kompleks mungkin berkembang menjadi kejang generalisata
·         Biasanya berlangsung 1-3 menit


2.      GENERALISATA
Hilangnya kesadaran dan tidak ada awitan fokal; bilateral dan simetrik; tidak ada aura
a.       Tonik-klonik
Spasme tonik-klonik otot; inkontenensia urin dan alvi; menggigit lidah; fase pasca iktus
Absence sering salah diagnosis sebagai melamun
·         Menatap kosong , kepala sedikit lunglai, kelopak mata bergetar, atau berkedip secara cepat; tonus postural tidka hilang
·         Berlangsung beberapa detik
b.      Miklonik
Kontraksi mirip syok mendadak yang terbatas di beberapa otot atau tungkai; cenderung singkat
c.       Atonik
Hilangnya secara mendadag tonus otot disertai lenyapnya postur tubuh
d.      Klonik
gerakan menyentak, repetitive, tajam, lambat, dan tunggal atau multiple di lengan, tungkai dan torso.
e.       Tonik
Peningkatan mendadak tonus otot (menjadi kaku, kontraksi) wajah dan tubuh bagian atas; fleksi lengan dan ekstensi tungkai
·         Mata dan kepala mungkin berputar ke satu sisi
·         Dapat menyebabkan henti nafas

REFERENSI
Price, Sylvia. 2006. Patofisiologi volume 2. jakarta:EGC

No comments:

Post a Comment